Selasa, 11 Juni 2019

Menghitung IQ


Menghitung IQ
Rumus
IQ = MA  × 100
         CA
CA = 18 tahun (sisa umur bulan)             santi 11/12 = 18,917
I
V
M
P
S
S
C
Σ
16
x
x
x
x
x
x
-
17
x
x
x
x
x
x
-
18
x
x
x
x
-
x
5/6
19
x
x
x
-
-
x
4/6
20
x
-
x
-
-
x
3/6
21
x
-
x
-
-
-
2/6
22
-
-

-
-
-
-

IQ = MA  × 100  = 19,33  × 100 = 102,18 (normal)
         CA                 18,917

Usia 17 tahun
 = 17 14/6
= 19 2/6
MA = 19,33

Rekomendasi
Menurut klarifikasi wechsler average termasuk IQ 91-110 (50%). IQ bisa naik turun mengikuti perkembangan usia anak, lingkungan, pengalaman, dan rangsangan juga memeberi pengaruh besar dalam mengoptimalkan atau malah melemahkan potensi kecerdasan anak alamiah anak. Hal ini berarti IQ saat ini tidak menjamin IQ dimasa yang akan datang, superiornya jika tidak dikelola dengan baik dan benar.




Selasa, 19 Maret 2019

contoh proposal "An-Nur" SANTI


KATA PENGANTAR


            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan proposal usaha ini yang dengan tepat pada waktunya. Yang dimana proposal usaha ini bernama  “ Bakery An-Nur
Proposal ini berisikan tentang bagaimana cara kita untuk membuka suatu bidang usaha. Yang dimana semua tentang cara – cara untuk menentukan lokasi sampai dari modal usaha akan di bahas secara detail.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang cara untuk membuka suatu usaha. Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, saya  sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua dari segala usaha kita. Amin.

                                                                             



















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Usaha

Bisnis kuliner memang menjanjikan untuk membuka usaha, dari sekadar hobi makan pun kini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satunya adalah bakery atau roti yaitu salah satu jenis makanan yang merupakan hasil olahan dari tepung  terigu.
     Rasanya yang enak dan variasi rasa yang manis mampu menarik minat para konsumen. Selain itu usaha bakery ini ketika nantinya sudah berkembang maka akan diadakan inovasi yaitu dengan adanya rasa yang bervariasi diantaranya yaitu ada rasacoklat, nanas, strawberry. Keunggulan tersebut akan dimulai setelah melihat pangsa pasar nanti yang akan dijalankan. Jika aneka rasa tersebut dapat dijalankan dan dapat menarik minat dari konsumen sehingga mulailah tumbuh kreativitas dan inovasi dalam usaha ini sehingga konsumen tidak akan merasa bosan. Adapun tempat penjualan yang dicari yaitu toko maupun warung-warung rumahan. Oleh karena itu saya tertarik untuk membuka usaha yaitu “Bakery An-Nur” untuk dijual karena dijadikan sebagai makanan ringan yang rasanya cukup lezat.










BAB II
BUSINESS PLAN


A.      Visi & Misi
Visi :
Menjadikan “Bakery” sebagai usaha terkenal dengan berbagai rasa dan bentuk yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen”.
Misi :
1.  Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
2.  Berorientasi kepada kepuasan konsumen
3.  Mengutamakan kualitas dalam pelayanan
4.  Mengembangkan usaha untuk memperluas usaha
5.  Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang roti
B.  Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama                                       : Dr. Santi Ariani Rambe
Nama Usaha                            : Bakery An-Nur
Alamat Usaha                         : Jl. Sisingamangaraja XXI No.59
No. telp. Usaha                       : 0823 8266 6632
Email Usaha                            : santiarianirambe@yahoo.com
C. Ruang Lingkup Usaha
Usaha ini termasuk usaha kecil yang akan di jual di daerah Rantau Prapat namun seiring berjalannya waktu bisa menjadi usaha besar karena kalangan manapun bisa menikmati produk bakery atau roti ini.
D.  Tujuan                   
1.    Mendapatkan keuntungan dari produk ini
2.    Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh kalangan masyarakat.
3.   Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa Bakery ini mempunyai nilai cita rasa yang enak.





BAB III
ANALISIS USAHA

A.       Rencana Produk
Bakery ialah kue kecil yang dapat dijadikan sebagai camilan ringan yang rasanya cukup lezat.
B.        Produk/jasa yang dihasilkan
Keistimewaan Bakery ini diantaranya :
1.     Hidangan lezat dan bergizi
2.     Harga relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam berbagai umur baik anak-anak, remaja maupun orang tua.                                                                                          
3.     Disajikan dengan berbagai macam rasa


BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

A.       Jenis Usaha
Jenis usaha berupa usaha rumahan yang menjual makanan ringan yang lezat dan bergizi dan disajikan dengan berbagai rasa.

B.       Prospek Usaha
Usaha  Bakery ini merupakan usaha menengah. Dalam  usaha ini tidak memerlukan banyak orang karena usaha ini masih kecil-kecilan dan juga tidak membutuhkan orang yang memiliki keahlian khusus atau juru masak, akan tetapi dibutuhkan sikap tekun, ulet, sabar.


BAB V
RENCANA PRODUKSI

A.      Bahan Baku dan penggunaannya
Bahan-bahan untuk membuat Bakery :
Bahan Baku :
1.        Tepung Terigu : 34 Kg
2.         Isi Roti            : Selai Nanas, Stawberry, Coklat 6 Kg
3.        Gula Pasir        : 17 Kg
4.        Mentega           : 17 Kg
5.        Telur                : 68 Butir
6.        Ragi                 : 1.000 Gram
7.        Garam              : 200 Gram

B.    Proses Produksi
Adapun cara pembuatan Bakery adalah :
1.        Siapkan bahan-bahan yang akan dibuat seperti tepung terigu, gula pasir, mentega, ragi, telur, garam dan bahan isi roti yaitu selai nanas, strawberry, dan coklat.
2.        Setelah bahan siap, lalu bahan ditimbang sesuai dengan takaran.
3.        Lalu tepung terigu 34 Kg, telur 68 butir, garam, mentega dan ragi diaduk menggunakan mixer setelah itu dimasukkan air secukupnya.
4.        Setelah menjadi adonan, ditunggu atau didiamkan selama 10 menit.
5.        Penimbangan adonan dilakukan dengan membagi adonan sesuai berat yang diinginkan, lalu dibentuk.
6.        Roti yang telah melalui pengembangan dan dibentuk serta pengisian roti lalu diletakkan di loyang besar setelah itu dimasukkan pengovenan yang kira-kira dilakukan 15 menit dengan suhu (170°C).
7.        Pendinginan roti kira-kira 1 jam.
8.        Tahap terakhir pengemasan roti.




BAB VI
RENCANA PEMASARAN

A.       Analisis Persaingan Usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT.
1. Strength (kekuatan)
Kekuatan  produk Roti ini ialah :
Potensi lain yang dimiliki oleh usaha Bakery ini yaitu penjualan roti mempunyai ciri khas tampilan dan rasa yang berbeda dengan usaha roti yang lainnya yaitu  rasa yang bervariasi serta harga yang cukup terjangkau
2.  Weakness (kelemahan)
Tidak dapat tahan lama, produknya mudah ditiru.
3.  Oppurtinity (peluang)
Rasa roti yang berbagai rasa dan dibuat sesuai selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat yang konsumtif, di Samarinda mempunyai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. Threath (ancaman)
Banyak saingan yang namanya sudah lebih melambung dan dikenal konsumen di Samarinda, harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan keuntungan berkurang juga.
B. Analisis 4P
1. Product
Brand : Bakery
Quality : Tanpa bahan pengawet
Packing : Menggunakan kertas
2. Price
Untuk harga awal, Roti dijual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 2000 perbungkus.
3. Promotion
 Personal Selling : Pemasaran awal produk kami melalui toko-toko atau warung rumahan.
4.  Place
Tempat yang dipilih yaitu kami menitipkan roti kepada toko-toko atau warung rumahan, dan kami juga menjualnya dirumah yang bertempat Jl. Batu Bara No.55 Samarinda. 

C. Target Dan Segmentasi Pasar
1. Geografi
Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Samarinda. Alasan memilih wilayah ini karena bahan-bahan untuk membuat produk ini mudah ditemukan di daerah ini.
2.  Demografi
Berdasarkan demografi, secara pasar kami bertuju kepada masyarakat untuk mempermudah kami memperoleh informasi pasar.
D.  Strategi Pemasaran
 1.  Perkenalan Bisnis
Produk yang kami tawarkan merupakan makanan yang lezat, bergizi, dan harga yang terjangkau dengan bentuk dan rasa yang bermacam-macam. Produk ini bernama “Bakery”
      2.  Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Memiliki produk roti berbahan baku seperti tepung terigu, telur, garam, gula pasir, mentega, ragi, dan selai. Oleh karena itu Bakery berniat bekerja sama kepada toko atau warung rumahan demi meningkatkan penjualan.










BAB VII
RENCANA PERMODALAN
A.      Biaya Awal
Biaya Variabel :
No
Keterangan
Satuan
Unit
Jumlah
1.
Tepung Terigu
Kg
34
Rp 255.000
2.
Selai
Kg
6
Rp   39.000
3.
Gula Pasir
Kg
17
Rp 187.000
4.
Mentega
Kg
17
Rp 170.000
5.
Telur
Butir
68
Rp 102.000
6.
Ragi
Gram
1.000
Rp   50.000
7.
Garam
Gram
200
Rp   48.000
8.
Plastik
Keping
90
Rp 104.000
Total
Rp 955.000
Keterangan : masing –masing jumlah x 4 minggu (1 bulan )

Biaya Tetap :
Bakery
No
Keterangan
Unit
Harga/Satuan
Jumlah
1.
Oven
1
Rp 2.500.000
Rp 2.500.000
2.
Mixer
1
Rp    500.000
Rp    500.000
3.
Loyang
1
Rp    200.000
Rp    200.000
4.
Timbangan
1
Rp    250.000
Rp    250.000
5.
Biaya Gaji
2
Rp 1.500.000
Rp 3.000.000
6.
Biaya Peny.Peralatan
Rp    689.976
Total
Rp 3.450.000

Perhitungan Biaya Penyusutan Peralatan :
1.    Oven           : Harga pokok  = Rp. 2.500.000  = Rp. 41.666/bln
           n                         60                                                    
2.    Mixer          : Harga pokok  =   Rp. 500.000   = Rp. 8.333/bln  
          n                          60                                                      
3.    Loyang       : Harga pokok  = Rp. 200.000     = Rp. 3.333/bln  
          n                         60                                                       
4.    Timbangan : Harga pokok  = Rp250.000       = Rp. 4.166/bln  
          n                        60                                                     
Total Biaya penyusutan Peralatan = Rp 57.498/bulan. Rp 689.976/Tahun.

B.       Harga Per unit
Harga jual 1 bungkus roti Rp 1.750
Target penjualan roti per hari adalah 850 bungkus.
Perhitungan : Pendapatan/bulan-Pengeluaran/bulan

Pendapatan/ bulan :

850 buah roti(1hari 1 kali produksi)
@Rp 1.750 *26 kali produksi.
Rp 38.675.000
Pengeluaran/bulan :
Biaya Bahan Baku Rp 255.000*26 kali produksi
Rp 6.630.000
Biaya Bahan Penolong Rp 596.000* 26 kali produksi
Rp15.496.000
Biaya lain-lain Rp 200.000* 26 kali produksi
Rp 5.200.000
Gaji Pegawai Untuk 2 orang @ Rp 1.300.000/bulan
Rp 2.600.000
Jumlah Pengeluaran/bulan
Rp 29.926.000
Total
Rp 8.749.000




Modal Awal

Biaya Awal = Rp. 15.865.000
            Tingkat Break Even Point
    Modal Awal
               Laba Perbulan
Rp. 15.865.000
     Rp.   8.749.000
 Tingkat Break Even Pointnya adalah 1,8 Bulan atau sekitar 2 Bulan

BAB VIII
RENCANA ORGANISASI
Rencana Organisasi Bakery terdiri dari pemilik dan dua pegawai yang bertugas memproduksi dan memasarkan produk ke toko dan warung-warung rumahan.

BAB IX
RESIKO
Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha yaitu roti mudah berjamur apabila terlalu lama tidak terjual sehingga terkadang mendapatkan keuntungan tidak banyak. Dalam usaha ini berusaha mempertahankan kualitas dan cita rasa roti milik nya untuk menghadapi persaingan dengan pengusaha produk yang sama.









BAB X
PENUTUP
A.      Kesimpulan
       Usaha Bakery ini termasuk usaha yang cukup menjanjikan karena memiliki peluang memperoleh keuntungan yang tinggi dengan berbagai macam rasa yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Namun wirausaha harus memiliki caramengembangkan kreativitas dan inovasi dalam diri agar bisnis yang dijalankan berhasil.
B.       Saran
Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha, seorang wirausaha harus memiliki rencana dan memperhatikan secara maksimal rencana tersebut agar usaha berkembang dengan cepat serta tetap menjaga kualitas dan berinovasi untuk menarik para konsumen membeli produk tersebut.






semoga bermanfaat..